Jelang Ramdhan Rame-Rame Ziarah Kubur

Ramadhan bulan mulia, mulianya tiada tara, bahkan jika kita mengetahui kebaikan yang ada bersamanya, pasti kita semua akan berharap bahwa satu tahun itu semua Ramadahan, Syawal, Safar, Rajab, ga usah diadakan deh’.

Ramadahan harus disambut, dan dipersiapan kedatangannya. Untuk kesiapan fisik, masyarakat muslim dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah bahkan dua bulan sebelum datangnya Ramadhan, pun begitu dari sisi finansial, biasakanlah untuk mempersiapkannya, jangan sampai dalam ramadhan kita malah lebih sibuk dengan cari duitnya ketimbang Ibadahnya.

Dan ada satu yang memang harus bener-bener dipersiapkan. Ilmu tentang puasa itu tersendiri, agar puasa kita berkualitas dan bisa diterima disisi Allah, baik sekali kiranya mulai dari sekarang hadirkan bacaan tentang puasa ramdhan di rumah kita.

Jadi tiga persiapan utama yang harus disiapakan: Kesiapan Fisik, Finansial, dan Ilmu. Selebihnya kita hanya memperbanyak do’a, semoga Allah menyampai kita ke bulan ramadhan. Aamiin..

Tapi justru yang sering kelihatan dimasyarakat kita malah bukan yang tiga itu, justru hal-hal lainnya yang lebih heboh. Mnyambut ramdhan tidak harus dengan kehebohan. Memang sah-sah saja sih, akan tetapi jangan samapi kehebohan itu mengalahkan tiga persiapan utama tadi yang harus benar-benar kita persiapkan.

Diantara kehebohan itu adanya ritual ziarah kubur rame-reme menyambut datangnya ramadhan. Hampir disetiap daerah bisanya terlihat pemandangan yang demikian, penulis juga tidak mengetahui asal-usul kegiatan yang unik ini. Penulis juga tidak mengetahui landasan apa yang mereka gunakan.

Ziarah kubur itu memang baik, setidaknya Rosul saw. sangat menganjurkannnya. “Perbanyaknya mengingat penghancur kelezatan” begitu pesan beliau, maksudnya adalah perbanyak ziarah untuk untuk bisa memutus nafsu yang terlalu cinta kepada dunia ini. Akan tetapi anjuran ini sifatnya umum, tidak khusus hanya dilakukan menjelang puasa. Apa lagi mengangap bahwa ritual menjelang puasa itu mempunyai nilai plus.

Sah-saha saja, memang. Tanpa ada nilai tambah. Hanya yang penulis takutkan kita malah lebih menyibukkak diri dengan hal-hal yang semestianya kegiatan tersebut bisa kita lakukan pada kesempatan lainnya. 




Baiklah, jika memang ada waktu untuk ziarah sebelum ramadhan setidaknya ilmu tentang ziarahnya juga harus kudu diktahui, jangan malah bikin yang aneh-aneh di kuburan. Yang semestinya ziarah kubur berfaedah malah sebaliknya membawa banyak dosa.

Di antara yang perlu diperhatikan dalam ziarah kubur adalah:

• Ketika masuk, sunnah menyampaikan salam kepada mereka yang telah meninggal dunia. Rasululloh Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengajarkan kepada para sahabat agar ketika masuk kuburan membaca, yang artinya: “Semoga keselamatan dicurahkan atasmu wahai para penghuni kubur, dari orang-orang yang beriman dan orang-orang Islam. Dan kami, jika Alloh menghendaki, akan menyusulmu. Aku memohon kepada Alloh agar memberikan keselamatan kepada kami dan kamu sekalian (dari siksa).” (HR: Muslim).

• Tidak melakukan thawaf sekeliling kuburan dengan niat untuk ber-taqarrub (ibadah). Karena thawaf hanyalah dilakukan di sekeliling Ka’bah. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan hendaklah mereka melakukan tha’waf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah, Ka’bah).” (QS: AI-Hajj: 29)

• Tidak duduk di atas kuburan, serta tidak menginjaknya Berdasarkan sabda Rasululloh Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, yang artinya: “Janganlah kalian shalat (memohon) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR: Muslim).

• dan adab-adab lainnya..

wallahu A’lam Bis Showab

Saiyid Mahadhir

“Puasa dengan Ilmu”
Twitter: @SaiyidMahadhir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Junub Di Pagi Ramadhan, Apakah Sah Puasanya?

Hadits-Hadits Bermasalah Seputar Ramadhan. (Bag. 1)

Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Terjadi Di Bulan Ramadhan